Lima Sekawan ke Sarang Penyelundup
Judul : Lima
Sekawan ke Sarang Penyelundup
Pengarang :
Enid Blyton
Penerjemah :
Agus Setiadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : Mei 1997
Kota
Penerbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 272
Halaman
ISBN : 979-605-587-2
Buku ini menceritakan tentang perjalanan para Lima Sekawan. Karena
orang tua Julian, Dick, dan Anne sedang pergi berlibur, liburan kali ini mereka
kembali ke Pondok Kirrin bersama George dan Timmy, anjing kesayangan George.
Musim dingin baru saja berlalu dan di musim semi ini udara masih sangat dingin,
belum lagi ditambah dengan angin yang bertiup sangat kencang, pohon Ash di
Pondok Kirrin rubuh dan menimpa rumah! Padahal baru malam pertama anak-anak
tiba di sana. Karena itulah hari berikutnya Paman Quentin langsung mengirim
mereka ke rumah salah satu temannya, Pak Lenoir, yang berada di Bukit Buangan,
cukup jauh dari Pondok Kirrin.
Rumah itu bernama Sarang
Penyelundup dan terletak di atas bukit dan dikelilingi rawa-rawa berkabut.
Pokoknya digambarkan suasananya penuh misteri lah. Nah, disini mereka bertemu
Pierre ―yang dijuluki si hangus. Pierre ini teman satu sekolah Dick dan Julian.
Pierre kemudian mengenalkan mereka pada Marybelle, adik Pierre, dan mereka pun
segera akrab.
Baru saja tiba, mereka langsung
berkomplot untuk menyembunyikan Timmy di suatu tempat karena ayah tiri Pierre
―Pak Lenoir― sangat membenci anjing. Mereka menyusuri lorong-lorong rahasia
yang ada di dinding rumah.
Di rumah ini serba aneh, banyak
gang, lorong dan terowongan tersembunyi. Belum lagi ada Block, bawahan Pak
Lenoir, yang kaku, seram, bermuka datar dan tuli. Pak Lenoir sendiri selalu
tertawa kalau mendengar kelakar, tapi matanya sangat dingin. Hanya Bu Lenoir
yang sangat ramah. Ibu Pierre ini adalah wanita yang mungil, ia bahkan tidak
lebih tinggi dari Anne.
Beberapa hari mereka tinggal
dirumah ini, mereka sudah mulai menemukan misteri yang harus mereka pecahkan.
Julian, Dick, dan Pierre melihat seseorang sedang memberikan isyarat cahaya ke
arah laut dari menara rumah. Saat mereka ikuti orang itu, ternyata si orang
misterius masuk ke kamar Block, padahal sebelumnya mereka mengintip Block yang
sedang tidur. Dan yang aneh, setelah orang itu masuk ke kamar Block menghilang
begitu saja karena tidak terlihat tanda-tanda pergerakan. Menurut Pierre, kamar
Block termasuk bangunan baru, jadi tidak mungkin terdapat lorong atau pintu
rahasia. Karena penasaran, muncul
keputusan bahwa mereka harus mencari tahu siapa yang mereka lihat.
Buku
ini memiliki kelebihan yaitu dari isi, ceritanya sungguh menarik. Begitu penuh oleh
khayalan yang berupa fakta. Dan banyak kejadian yang sangat tidak terduga dan
menegangkan, pengarang Lima Sekawan adalah pengarang dan penulis professional. Namun buku ini memiliki kekurangan berupa isinya
mudah ditebak dan amanat dari buku ini kurang.
Penulis : Shafiya
Fildza Nisrina
Kelas / absen : XIIA6 / 15
PELAJAR SMA AL HIKMAH SURABAYA
Kelas / absen : XIIA6 / 15
PELAJAR SMA AL HIKMAH SURABAYA
Comments
Post a Comment