HUJAN
Judul
Buku : HUJAN
Nama
Penulis : Tere Liye
Penerbit
Buku : PT Gramedia Pustaka
Utama
Tahun
Terbit Buku : 2016
Tebal
Halaman : 320 halaman
ISBN : 978-602-03-2478-4
Lail, seorang gadis yang ingin
menghapus memori ingatannya menggunakan metode paling mutakhir di tahun 2050.
Seorang gadis penyuka hujan yang justru ingin menghapus ingatannya tentang
hujan, karena hujanlah yang menjadi awal dari serangkaian takdir kejam yang
menimpanya. Di usianya yang ketigabelas tahun, tepatnya di hari lahirnya bayi
yang kesepuluh miliar, ia harus rela kehilangan kedua orang tuanya akibat letusan
gunung purba. Letusan yang terukir dalam sejarah karena mampu mengalahkan
dahsyatnya letusan Gunung Krakatau ataupun Gunung Tambora. Hanya sepuluh persen
penduduk bumi yang mampu selamat dari bencana tersebut.
Berkat bantuan Esok, seorang pemuda yang berusia dua tahun lebih
tua dari Lail, Lail mampu menjadi bagian dari sepuluh persen penduduk bumi yang
selamat dari peristiwa mematikan tersebut. Sejak pertemuan yang tak disengaja
itu, Lail dan Esok yang juga kehilangan keempat kakaknya pun menjadi teman
dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama di tempat pengungsian.
Sampai suatu ketika, takdir memisahkan mereka. Lail harus tinggal
di panti asuhan, sedangkan Esok diangkat menjadi anak oleh seorang walikota.
Dengan kecerdasannya, Esok berhasil memperoleh beasiswa ke luar negeri dan
menjadi salah satu teknisi yang membuat proyek untuk membawa penduduk bumi
keluar dari bumi.
Sementara itu, di panti asuhan Lail bertemu dengan Maryam dan
menghabiskan hari-hari mereka bersama. Mereka menjadi relawan sejak usia 16
tahun. Mereka sering melakukan kegiatan amal bersama. Sampai ketika Lail
berusia 21 tahun, Esok mengabarinya bahwa proyek pembuatan kapalnya sudah
hampir selesai. Dan Esok memberitahu bahwa tidak semua orang dapat menaiki
kapal tersebut. Hanya mereka yang punya gen terbaik yang boleh ikut.
Suatu ketika, Lail bertemu dengan walikota. Walikota meminta Lail
untuk memberikan tiketnya kepada Claudia, adik angkat Esok. Walikota mengetahui
bahwa Esok memiliki dua tiket dan beliau yakin bahwa Esok akan memberikan tiket
tersebut kepada Lail, orang yang ia cintai. Namun, Lail tidak menjawab apa-apa
karena ia sendiri tidak tahu-menahu tentang tiket yang dimiliki Esok. Dan sejak
enam hari sebelum keberangkatan kapal tersebut, Esok tidak pernah sekalipun
menghubungi Lail. Lail pun mulai mengambil kesimpulan bahwa Esok mungkin memang
lebih memilih Claudia daripada dirinya. Lantas, kepada siapakah Esok akan
memberikan tiketnya?
Novel ini memiliki alur yang tidak terduga. Pengambilan latar pada
masa yang akan datang membuat novel ini semakin menarik. Novel ini termasuk
novel yang pendek namun dapat menyajikan cerita dengan alur yang kompleks
secara ringkas sehingga mudah dipahami.
Sayangnya, kesan pertama yang didapat ketika melihat novel ini
kurang menarik karena covernya hanya terdiri dari satu warna. Dan di
bagian belakang novel ini, tidak terdapat sinopsis sehingga sulit untuk
memutuskan akan membeli novel ini atau tidak.
Penulis : Ridha Inasa
Kelas / absen : XIIA6 / 13
PELAJAR SMA AL HIKMAH SURABAYA
PELAJAR SMA AL HIKMAH SURABAYA
Comments
Post a Comment